Memaknai Arti
Kesuksesan yang Sesungguhnya Part 2
"Tidak Mudah, Tapi Patut Diperjuangkan"
Setelah
lulus S1, saya melanjutkan untuk menulis mimpi selanjutnya. Pada saat itu
sambil menunggu wisuda, saya membantu Prof. Meily dan Pak Hendra untuk menjadi
asisten dosen beliau. Saya menulis sebuah mimpi langkah setaun kedepan yang
akan ditempuh, karena sejujurnya cita-cita saya adalah ingin menjadi tenaga
pendidik atau bekerja di Kementerian sebagai salah satu bentuk wujud pengabdian
kepada Negara yang telah menyekolahkan hingga jenjang sarjana ini. Setelah
berkonsultasi dengan Prof. Meily, saya disarankan untuk mencari pengalaman
kerja. Akhirnya saya memutuskan untuk menyebar CV keseluruh perusahaan yang
menerima lulusan keselamatan dan kesehatan kerja. Akhirnya pada tanggal 20
April 2015 saya diterima di sebuah perusahaan swasta sebagai tenaga kontrak
selama setahun. Selama kontrak berjalan saya mulai bermimpi dan menuliskan
langkah selanjutnya untuk meraih mimpi yang diharapkan. Tiba-tiba selalu datang
inspirasi dari sahabat yang selalu memotivasi saya selama kuliah S1, Aldila
Faza dan Amalia Oktaviana yang menerima Beasiswa LPDP dengan tujuan kampus Luar
Negeri. Wah, saya hanya berfikir sejenak, Subhanallah, begitu keren mereka.
Akhirnya saya menuliskan mimpi disebuah kertas, next dreams adalah menjadi
Awardee LPDP. Ketika membuka berbagai sumber blog di website begitu banyak
cerita yang menginspirasi yang membuat saya semakin termotivasi. Namun, begitu
mengagetkan ketika terdapat perubahan sistem dalam penerimaan beasiswa LPDP
periode 2016 dibandingkan periode 2015. Semua calon peserta yang ingin
mendaftar LPDP dengan kampus tujuan Luar Negeri diwajibkan untuk mengikuti
proses seleksi wawancara, Essay on the spot, dan FGD, dengan menggunakan bahasa
inggris. Sebelum itu, saya harus menyiapkan beberapa persyaratan administasi salah
satunya adalah sertifikat TOEFL/IELTS. Sedangkan, saya terakhir ikut test TOEFL
saat pertama kali masuk Universitas Indonesia (2011), itupun masih dengan skor
380. Apalagi IELTS yang baru mengenal nya setelah membaca persyaratan LPDP.
Alhamdulillah, ada sedikit kelegaan ketika beasiswa ini memberikan kesempatan
kepada generasi seperti saya untuk belajar bahasa inggris lewat LPDP Afirmasi
(check on the website). Adapun nilai
skor TOEFL Paper Based yang diminta untuk kampus tujuan luar negeri adalah 450
(Afirmasi) sedangkan yang regular (550). Berhubung saya mengikuti Afirmasi ini,
jadi target yang saya harus kejar yaitu minimal 450. Sempat ada kekhawatiran
“bisa tidak ya untuk mencapai target itu”. Disisi lain test terakhir skor nya
380 ditambah nilai mata kuliah bahasa inggris mendapatkan 59 alias C. Namun,
kembali lagi hanya bermodal tekad dan niat tulus untuk mengejar mimpi dan
membahagiakan keluarga, saya mengikuti seleksi beasiswa tersebut. Pada saat itu
saya ingin mengikuti Bacth 1 yaitu dibulan November 2015 –February 2016.
Saya
pun berfikir untuk membuat rencana belajar TOEFL without cost anything. Sekitar
bulan Juli, akhirnya saya membuat schedule untuk belajar mandiri terkait
komponen TOEFL, mulai dari listening, grammar dan structure, serta reading.
Dalam waktu kurang lebih 2 bulan membuat rencana. Karena saya kerja di hari
senin-jumat, jadi ada waktu belajar dimalam hari dan weekend (minimal 2 jam
dalam sehari saya harus belajar TOEFL). Dengan meminta file materi TOEFL, saya
mulai belajar sedikit demi sedikit. Pada akhirnya, akhir bulan Juli, saya
mengikuti test prediksi di lembaga FE UI, dan hasilnya ada peningkatan walaupun
nilainya masih 412. Kembali memutar otak gimana caranya naik ke angka 450.
Tanpa berfikir panjang, saya menyisihkan tabungan untuk membeli buku TOEFL pada
waktu itu sekitar (500 rb) dan meminjam buku tambahan ke sahabat saya Stevan.
Disamping itu, 2 sahabat saya yang begitu baik bersedia meluangkan waktunya
untuk mengajarkan ilmu bahasa inggris ini, mereka adalah Putri Aprilia Regita
dan uni Kharisma utari. Masih teringat ditengah kesibukan kita ngeburuh, ada
waktu meet up dimalam hari untuk belajar. Walupun domisili saya waktu itu dari
tangerang selatan, bekerja diblok M, sepulang kerja harus ke Depok dan balik
ketangerang selatan lagi (belum macetnya yang naudzubillah jadi penguras emosi)
hhahaha. Tapi, Alhamdulillah Allah memberikan kesehatan dan semangat. Kita
menamakan group kami “Progressive learning”, terharu banget punya kalian.
“Without both of you, I am nothing guys”. Jam belajarpun saya tingkatkan dari
minimal 2 jam menjadi minimal 4 Jam. Dengan cara ini lumayan sangat ampuh
karena setiap latihan sudah menyentuh angka 450 an. Akhirnya waktu dimana saya
harus test dan deadline pendaftaran LPDP kurang dari 3 minggu, Jadi saya dan
putri ikut test TEOFL di bulan desember dengan bermodal niat bismillah. Hasil
pengumumannya pun akan keluar seminggu setelah test, saya meminta bantuan Putri untuk
melihat hasilnya, karena saya harus mengurus berkas administrasi lainnya ke
kampung halaman. Alhamdulillah kabar baik datang karena nilai yang dapatkan
adalah 473. Disaat target umumnya minimal 500, dengan 473 saya yakin Allah
memberikan kesempatan untuk terus belajar melalui Pengayaan Bahasa nantinya,
yang terpenting saya dapat mengikuti seleksi beasiswa LDPD afirmasi ini.
Score TOEFL
Setelah
selesai urusan TOEFL, saya harus mempersiapkan persiapan test kesehatan yang
lumayan biayanya cukup mahal di kota ini, dimana untuk test narkoba sekitar
150rb an, dan Medical Check Up sekitar 500rb an ditambah konsultasi TB sebesar
200rb an. Karena tabungan sudah menipis, terimakasih buat dila yang support
untuk meminjamkan uangnya. Setelah itu setelah berkas yang lain sudah siap
diupload sampai pada akhirnya Alhamdulillah lolos seleksi administratif
beasiswa LPDP ini. Saya pun mempersiapakan seleksi selanjutnya yaitu wawancara,
essay on the spot and FGD dan semuanya akan dilaksanakan dengan bahasa inggris.
Saya rasa semuanya perlu dipersiapkan dengan matang, lagi-lagi bersama mereka (progressive
learning), saya banyak belajar bersama. Berhubung yang mendaftar LPDP saya dan
tari, karena putri mau ikut pencerah nusantara terlebih dahulu akhirnya kami
bertiga tetap membuat jadwal ngumpul untuk drilling wawancara, membagi tugas
untuk mempersiapkan materi essay dan FGD. Dari sini, untuk materi essay dan FGD
kita dituntut untuk update informasi mengetahui tentang issue Indonesia baik
dalam hal politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Akhirnya frekuensi
untuk membaca berita dikoran dan media lainnya semakin intens dan membagi tugas
untuk mengumpulkan informasi terkini terkait issue Indonesia tersebut. Untuk
wawancara, kami melakukan drilling seolah-olah diwawancara sesungguhnya oleh
interviewers. Cara ini sangat efektif, salah satu pesan bersama yang selalu
ditanamkan adalah “Suatu yang kita ingin capai itu tidaklah mudah, tapi patut
diperjuangkan” that’s right. Begitu juga Allah berfirman dalam Surah Al-Insyirah:
5 “bersama kesulitan itu ada kemudahan”. Akhirnya, kami selalu memotivasi satu
sama lain.
My Squad (Progressive Learning)
Pada
saat test, uni tari mendapatkan jadwal sehari sebelum saya test, dimana saya
mendapatkan jadwal test dua hari berikutnya. Hari pertama wawancara dan hari
kedua essay on the spot dan FGD. Ketika wawancara saya diinterview oleh 3 orang
interviewers Prof dari UB, UGM dan UNSRI. Dan menurut saya, ini adalah
interviews terpanas yang saya rasakan. Masalah pertama yaitu ketika kami beradu
pendapat tentang kenapa harus kuliah di LN, Kenapa dinegara ini (Ireland),
biayanya berapa? Dll sampai perdebatan terkait mata kuliah yang saya ambil
yaitu (occupational Health and Environmental Safety). Sampai kurang lebih 1
jam, diakhir sesi saya dihadapkan dengan situasi yang menurut saya menantang,
dua orang prof meminta saya to change my master program In Indonesia dan
memberikan pernyataan “Do you want to apply this scholarship next period or do
you want to study in Indonesia” dan mereka menyodorkan surat pernyataan untuk
ditanda tangani (sudah dipersiapkan ternyata). Then, you have five minutes to
consider our decisions. Hemmm..entah ini menguji atau bagaimana. Akhirnya saya
mengajukan pertanyaan sebelum memutuskan. Saya menyampaikan pendapat bagaimana
jika saya beralih ke Negara Asia yang memiliki program K3, tentunya dengan
bukti dan pendapat yang berdasarkan informasi yang akurat. Akhirnya saya
menulis dipernyataan karena disepakati oleh beliau-beliau “bersedia
dipindahakan ke dalam negeri atau Asia”. Then, sesi wawancara ditutup dengan
bersalaman. Hal yang perlu saya tekankan adalah, jangan terlalu ngotot ketika
wawancara, selalu menjawab dengan apa yang menurut kita yakini dan berani
berpendapat secara tegas dan bijak. Bismillah, saya berfikir meskipun
seandainya nanti saya dipindahkan, Rencana Allah adalah yang terbaik yang
penting demi membahagiakan keluarga dan mengabdi ke bangsa Indonesia ini.
Hari
kedua, akhirnya dimulai dengan sesi essay on the spot dengan memilih salah satu
topik dari dua topik yang disediakan. Pada waktu itu, topik saya adalah “Bioplastic IPB dan Nusakambangan Prison” akhirnya saya memilih menulis essay tentang nusakambangan karena masih umum buat saya. Heheheh
Setelah
essay berlangsung selama kurang lebih 25 menit, tahap selanjutnya adalah FGD.
Sesi ini adalah sesi diskusi dengan candidates lain untuk menyelesaikan suatu
permasalahan (topik disediakan) untuk dipecahkan. Kepedean berkurang ketika
dari 9 candidates hanya saya peserta Afirmasi, lainnya dari regular which is
TOEFLnya sudah 550 atau IELTSnya 6.5. Hemm, Tarik nafas dan bismillah harus
yakin, dan kami mendapatkan topik “Bela Negara”. Bersyukur latihan bersama tim
progressive learning sangat membantu karena kami pernah berdiskusi mengenai
masalah ini. Finally semua tahap sudah selesai dan hanya doa dan tawakkal
menjadi kekuatan saya menunggu pengumuman beasiswa ini. Pasrah, Jika Allah
berkehendak, maka apapun bisa terjadi dan pesan dari rekan sejawat “Perjuangan
tidak akan menghianati hasil”. Kemudian, ditanggal 16 Februari akhirnya keluar
pengumuman tepat jam 22.00 dan menyatakan bahwa saya lolos seleksi Beasiswa
LPDP. Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan saya untuk belajar bahasa
inggris lewat pengayaan Bahasa dan menginjakkan kaki ke tanah Eropa. Aamiiin
Jadi
teruntuk para sahabat dan rekan yang memiliki background yang sama dengan saya,
jangan pernah takut bermimpi, semua yang sulit bisa teratasi melalui keyakinan,
kerja keras, dan memohon atas keridhoan-Nya. Selalu berfikir positif terhadap
takdir Allah. Pengalaman ini bukan lah startegi terbaik buat kalian yang ingin
mencapai mimpi. Satu pesan yang selalu diingat dan diimplentasikan adalah “be
yourself”. Keep Hamasah!
NB:
Untuk update terbaru terkait beasiswa LPDP silahkan kunjungi website resminya,
karena setiap tahunnya mengalami perubahan sistem.
Salam
Hangat
Abdul
Kadir
IG : @adingabdul




0 komentar:
Posting Komentar