Senin, 15 Mei 2017

"Tidak Mudah, Tapi Patut Diperjuangkan"



Memaknai Arti Kesuksesan yang Sesungguhnya Part 2
"Tidak Mudah, Tapi Patut Diperjuangkan"

Setelah lulus S1, saya melanjutkan untuk menulis mimpi selanjutnya. Pada saat itu sambil menunggu wisuda, saya membantu Prof. Meily dan Pak Hendra untuk menjadi asisten dosen beliau. Saya menulis sebuah mimpi langkah setaun kedepan yang akan ditempuh, karena sejujurnya cita-cita saya adalah ingin menjadi tenaga pendidik atau bekerja di Kementerian sebagai salah satu bentuk wujud pengabdian kepada Negara yang telah menyekolahkan hingga jenjang sarjana ini. Setelah berkonsultasi dengan Prof. Meily, saya disarankan untuk mencari pengalaman kerja. Akhirnya saya memutuskan untuk menyebar CV keseluruh perusahaan yang menerima lulusan keselamatan dan kesehatan kerja. Akhirnya pada tanggal 20 April 2015 saya diterima di sebuah perusahaan swasta sebagai tenaga kontrak selama setahun. Selama kontrak berjalan saya mulai bermimpi dan menuliskan langkah selanjutnya untuk meraih mimpi yang diharapkan. Tiba-tiba selalu datang inspirasi dari sahabat yang selalu memotivasi saya selama kuliah S1, Aldila Faza dan Amalia Oktaviana yang menerima Beasiswa LPDP dengan tujuan kampus Luar Negeri. Wah, saya hanya berfikir sejenak, Subhanallah, begitu keren mereka. Akhirnya saya menuliskan mimpi disebuah kertas, next dreams adalah menjadi Awardee LPDP. Ketika membuka berbagai sumber blog di website begitu banyak cerita yang menginspirasi yang membuat saya semakin termotivasi. Namun, begitu mengagetkan ketika terdapat perubahan sistem dalam penerimaan beasiswa LPDP periode 2016 dibandingkan periode 2015. Semua calon peserta yang ingin mendaftar LPDP dengan kampus tujuan Luar Negeri diwajibkan untuk mengikuti proses seleksi wawancara, Essay on the spot, dan FGD, dengan menggunakan bahasa inggris. Sebelum itu, saya harus menyiapkan beberapa persyaratan administasi salah satunya adalah sertifikat TOEFL/IELTS. Sedangkan, saya terakhir ikut test TOEFL saat pertama kali masuk Universitas Indonesia (2011), itupun masih dengan skor 380. Apalagi IELTS yang baru mengenal nya setelah membaca persyaratan LPDP. Alhamdulillah, ada sedikit kelegaan ketika beasiswa ini memberikan kesempatan kepada generasi seperti saya untuk belajar bahasa inggris lewat LPDP Afirmasi (check on the website).  Adapun nilai skor TOEFL Paper Based yang diminta untuk kampus tujuan luar negeri adalah 450 (Afirmasi) sedangkan yang regular (550). Berhubung saya mengikuti Afirmasi ini, jadi target yang saya harus kejar yaitu minimal 450. Sempat ada kekhawatiran “bisa tidak ya untuk mencapai target itu”. Disisi lain test terakhir skor nya 380 ditambah nilai mata kuliah bahasa inggris mendapatkan 59 alias C. Namun, kembali lagi hanya bermodal tekad dan niat tulus untuk mengejar mimpi dan membahagiakan keluarga, saya mengikuti seleksi beasiswa tersebut. Pada saat itu saya ingin mengikuti Bacth 1 yaitu dibulan November 2015 –February 2016.


Saya pun berfikir untuk membuat rencana belajar TOEFL without cost anything. Sekitar bulan Juli, akhirnya saya membuat schedule untuk belajar mandiri terkait komponen TOEFL, mulai dari listening, grammar dan structure, serta reading. Dalam waktu kurang lebih 2 bulan membuat rencana. Karena saya kerja di hari senin-jumat, jadi ada waktu belajar dimalam hari dan weekend (minimal 2 jam dalam sehari saya harus belajar TOEFL). Dengan meminta file materi TOEFL, saya mulai belajar sedikit demi sedikit. Pada akhirnya, akhir bulan Juli, saya mengikuti test prediksi di lembaga FE UI, dan hasilnya ada peningkatan walaupun nilainya masih 412. Kembali memutar otak gimana caranya naik ke angka 450. Tanpa berfikir panjang, saya menyisihkan tabungan untuk membeli buku TOEFL pada waktu itu sekitar (500 rb) dan meminjam buku tambahan ke sahabat saya Stevan. Disamping itu, 2 sahabat saya yang begitu baik bersedia meluangkan waktunya untuk mengajarkan ilmu bahasa inggris ini, mereka adalah Putri Aprilia Regita dan uni Kharisma utari. Masih teringat ditengah kesibukan kita ngeburuh, ada waktu meet up dimalam hari untuk belajar. Walupun domisili saya waktu itu dari tangerang selatan, bekerja diblok M, sepulang kerja harus ke Depok dan balik ketangerang selatan lagi (belum macetnya yang naudzubillah jadi penguras emosi) hhahaha. Tapi, Alhamdulillah Allah memberikan kesehatan dan semangat. Kita menamakan group kami “Progressive learning”, terharu banget punya kalian. “Without both of you, I am nothing guys”. Jam belajarpun saya tingkatkan dari minimal 2 jam menjadi minimal 4 Jam. Dengan cara ini lumayan sangat ampuh karena setiap latihan sudah menyentuh angka 450 an. Akhirnya waktu dimana saya harus test dan deadline pendaftaran LPDP kurang dari 3 minggu, Jadi saya dan putri ikut test TEOFL di bulan desember dengan bermodal niat bismillah. Hasil pengumumannya pun akan keluar seminggu setelah test, saya meminta bantuan Putri untuk melihat hasilnya, karena saya harus mengurus berkas administrasi lainnya ke kampung halaman. Alhamdulillah kabar baik datang karena nilai yang dapatkan adalah 473. Disaat target umumnya minimal 500, dengan 473 saya yakin Allah memberikan kesempatan untuk terus belajar melalui Pengayaan Bahasa nantinya, yang terpenting saya dapat mengikuti seleksi beasiswa LDPD afirmasi ini.
                                                        Score TOEFL


Setelah selesai urusan TOEFL, saya harus mempersiapkan persiapan test kesehatan yang lumayan biayanya cukup mahal di kota ini, dimana untuk test narkoba sekitar 150rb an, dan Medical Check Up sekitar 500rb an ditambah konsultasi TB sebesar 200rb an. Karena tabungan sudah menipis, terimakasih buat dila yang support untuk meminjamkan uangnya. Setelah itu setelah berkas yang lain sudah siap diupload sampai pada akhirnya Alhamdulillah lolos seleksi administratif beasiswa LPDP ini. Saya pun mempersiapakan seleksi selanjutnya yaitu wawancara, essay on the spot and FGD dan semuanya akan dilaksanakan dengan bahasa inggris. Saya rasa semuanya perlu dipersiapkan dengan matang, lagi-lagi bersama mereka (progressive learning), saya banyak belajar bersama. Berhubung yang mendaftar LPDP saya dan tari, karena putri mau ikut pencerah nusantara terlebih dahulu akhirnya kami bertiga tetap membuat jadwal ngumpul untuk drilling wawancara, membagi tugas untuk mempersiapkan materi essay dan FGD. Dari sini, untuk materi essay dan FGD kita dituntut untuk update informasi mengetahui tentang issue Indonesia baik dalam hal politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Akhirnya frekuensi untuk membaca berita dikoran dan media lainnya semakin intens dan membagi tugas untuk mengumpulkan informasi terkini terkait issue Indonesia tersebut. Untuk wawancara, kami melakukan drilling seolah-olah diwawancara sesungguhnya oleh interviewers. Cara ini sangat efektif, salah satu pesan bersama yang selalu ditanamkan adalah “Suatu yang kita ingin capai itu tidaklah mudah, tapi patut diperjuangkan” that’s right. Begitu juga Allah berfirman dalam Surah Al-Insyirah: 5 “bersama kesulitan itu ada kemudahan”. Akhirnya, kami selalu memotivasi satu sama lain. 
                                           My Squad (Progressive Learning)

Pada saat test, uni tari mendapatkan jadwal sehari sebelum saya test, dimana saya mendapatkan jadwal test dua hari berikutnya. Hari pertama wawancara dan hari kedua essay on the spot dan FGD. Ketika wawancara saya diinterview oleh 3 orang interviewers Prof dari UB, UGM dan UNSRI. Dan menurut saya, ini adalah interviews terpanas yang saya rasakan. Masalah pertama yaitu ketika kami beradu pendapat tentang kenapa harus kuliah di LN, Kenapa dinegara ini (Ireland), biayanya berapa? Dll sampai perdebatan terkait mata kuliah yang saya ambil yaitu (occupational Health and Environmental Safety). Sampai kurang lebih 1 jam, diakhir sesi saya dihadapkan dengan situasi yang menurut saya menantang, dua orang prof meminta saya to change my master program In Indonesia dan memberikan pernyataan “Do you want to apply this scholarship next period or do you want to study in Indonesia” dan mereka menyodorkan surat pernyataan untuk ditanda tangani (sudah dipersiapkan ternyata). Then, you have five minutes to consider our decisions. Hemmm..entah ini menguji atau bagaimana. Akhirnya saya mengajukan pertanyaan sebelum memutuskan. Saya menyampaikan pendapat bagaimana jika saya beralih ke Negara Asia yang memiliki program K3, tentunya dengan bukti dan pendapat yang berdasarkan informasi yang akurat. Akhirnya saya menulis dipernyataan karena disepakati oleh beliau-beliau “bersedia dipindahakan ke dalam negeri atau Asia”. Then, sesi wawancara ditutup dengan bersalaman. Hal yang perlu saya tekankan adalah, jangan terlalu ngotot ketika wawancara, selalu menjawab dengan apa yang menurut kita yakini dan berani berpendapat secara tegas dan bijak. Bismillah, saya berfikir meskipun seandainya nanti saya dipindahkan, Rencana Allah adalah yang terbaik yang penting demi membahagiakan keluarga dan mengabdi ke bangsa Indonesia ini.

Hari kedua, akhirnya dimulai dengan sesi essay on the spot dengan memilih salah satu topik dari dua topik yang disediakan. Pada waktu itu, topik saya adalah “Bioplastic IPB dan Nusakambangan Prison” akhirnya saya memilih menulis essay tentang nusakambangan karena masih umum buat saya. Heheheh

Setelah essay berlangsung selama kurang lebih 25 menit, tahap selanjutnya adalah FGD. Sesi ini adalah sesi diskusi dengan candidates lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan (topik disediakan) untuk dipecahkan. Kepedean berkurang ketika dari 9 candidates hanya saya peserta Afirmasi, lainnya dari regular which is TOEFLnya sudah 550 atau IELTSnya 6.5. Hemm, Tarik nafas dan bismillah harus yakin, dan kami mendapatkan topik “Bela Negara”. Bersyukur latihan bersama tim progressive learning sangat membantu karena kami pernah berdiskusi mengenai masalah ini. Finally semua tahap sudah selesai dan hanya doa dan tawakkal menjadi kekuatan saya menunggu pengumuman beasiswa ini. Pasrah, Jika Allah berkehendak, maka apapun bisa terjadi dan pesan dari rekan sejawat “Perjuangan tidak akan menghianati hasil”. Kemudian, ditanggal 16 Februari akhirnya keluar pengumuman tepat jam 22.00 dan menyatakan bahwa saya lolos seleksi Beasiswa LPDP. Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan saya untuk belajar bahasa inggris lewat pengayaan Bahasa dan menginjakkan kaki ke tanah Eropa. Aamiiin


Jadi teruntuk para sahabat dan rekan yang memiliki background yang sama dengan saya, jangan pernah takut bermimpi, semua yang sulit bisa teratasi melalui keyakinan, kerja keras, dan memohon atas keridhoan-Nya. Selalu berfikir positif terhadap takdir Allah. Pengalaman ini bukan lah startegi terbaik buat kalian yang ingin mencapai mimpi. Satu pesan yang selalu diingat dan diimplentasikan adalah “be yourself”. Keep Hamasah!

NB: Untuk update terbaru terkait beasiswa LPDP silahkan kunjungi website resminya, karena setiap tahunnya mengalami perubahan sistem. 

Salam Hangat


Abdul Kadir

IG : @adingabdul






Share:

0 komentar:

Posting Komentar